Mulai dari anak SD,SMP,SMA bahkan sampe kakek nenek tua banyak yang pacaran.Ada yang punya pacar hanya satu,ada yang punya pacar hanya dua,ada juga yang punya pacar satu tambah dua.
Kalo nggak punya pacar nggak gaul.Statement ini mungkin berlaku pada anak sekarang.Banyak yang pacaran dg orang yang sebenarnya tidak merekan senang/sayang.Bahkan ada juga yang pacaran dg orang yg tidak mereka kenal.( :* ) .Yang penting gaul.
Banyak model pacaran pada anak sekarang.Model pertama, anak yang pacaran hanya lewat sms/chatting.Ada beberapa penyebab pacaran hanya lewat chatting/sms.Pertama,disebabkan salah satu/kedua anak tersebut tipe pemalu.Tipe Anak ini kalo bertemu grogi+malu.Pennyebab kedua,salah satu/kedua anak memiliki keimanan yang kuat.Tipe anak ini menjaga kemukhrimannya.Jadi kalo diajak ketemuan tidak mau,dg alasan bukan mukhrim.( :D ) .Ketiga,penyebab yang ketiga biasanya terjadi pada anak yang baru pertama kali pacaran.Alasan kenapa hanya pacaran lewat sms/chatting,karena anak ini nggak tau caranya pacaran secara langsung.Sebenarnya dalam benak anak ini inginpacaran secara langsung,tetapi anak ini nggak tau apa yang harus dilakukan ketika melakukan pacaran.Model yang kedua,model pacaran secara langsung,artinya saling bertemu langsung.Biasanya model ini dilakukan oleh anak yang sudah profesional dlm hal berpacaran.Anak ini sudah beberapa kali pacaran,bahkan setiap sesi pacaran anak ini memiliki lebih dari satu pacar.Ketika berpacaran anak ini tidak canggung dg pasangannnya. Dan model yang ketiga adalh model pacaran secara langsung dengan sms/chatting.Jadi model ini kalo pacaran saling ketemuan,tapi ketika ketemuan tidak ngobrol secara langsung,tapi lewat sms/chatting.*Faakkk
Disamping beberapa model pacaran anak sekarang,ada juga beberapa tujuan dari pacaran.Ada anak yang pacaran dg tujuan sebagai penyemangat dalam belajar(bersekolah),biasanya anak ini satu kelas atau satu sekolahan.Tujuan kedua adalah menyalurkan nafsu birahinya.Tujuan bejat ini biasnya terjadi pada anak yang tidak memiliki keimanan yang kuat dan kurang pengawasan orang tua.Kalo berpacaran yg seperti ini biasnya diselingi dg hal hal semi mesum bahkan memang mesum.Pertama pegang tangan,kedua pegang paha,ketiga pegang dada,keempat pegang tangan,paha dan dada.Kelima pegang tangan,paha,dada dan buka baju.Keenam pegang tangan,paha,dada dan buka baju sambil buka celana.Ketujuh........(googling) *wkwkwkwkwkwk Tujuan yang ketiga,mencari pasangan hidup.Ini mungkin sulit terjadi pada anak remaja.Karena tujuan seperti ini perlu kedewasaan dan kematangan hidup.Biasanyan tujuan seperti ini dilakukan oleh orang orang dewasa.
Sedikiit khotbah dari saya,sebenarnya kalo dipikir lebih mendalam pacaran itu tidak ada bedanya dengan berteman yang membedakan hanya kata "PACAR" dan "TEMAN".Mungkin kebanyak kalo pacaran ada anggapan lebih mersakan perhatian dan kasih sayang.Sebenarnya bertemanlah yang bisa lebih dirsakan perhatian dan kasihsayang teman.Perhatian pacar itu basa basi,"Sudah makan sayang?,nanti kalo nggak makan nanti sakit..kalo kamu sakit aku jd kepikiran trus sama kamu,kalo aku kepikiran kamu terus aku juga ikut sakit,kalo aku sakit kamu nggak ada yang merhatiin... :(,kalo nggak ada yg merhatiin kamu,nanti hubungan kita bisa-bisa putus.. " ini adalah perhatian yang sangat basiiiiii,walopun katakatanya sehalus kain sutra tapi ini basi.Beda dg perhatian teman,singkat,padat tapi bersisi.Kalo berpacaran identik dg panggilan yanx,say,baby dll.Sebenarnya hal ini bisa dilakukan oleh kpd teman,karena hal ini kurang dipikirkan banyak orang jadi panggilan yanx say baby terasa canggung jika dilakukan dg teman.Kebanyakan orang berpacran dg lawan jenis,tapi kalo dipikir lebih dalam lagi pacaran bisa dilakukan dg sesama jenis,tapi dengan catatan berpacaran dg tujuan pertama(paragraf di atas).Kalo dg tujuan kedua sepertinya kuranng etis kecuali mmng melakukan dg pikran gila. Jadii kesimpulan dari khotbah saya,carilah pacar yang baik,perhatian dan sayang kepada kita.JENIS KELAMIN NOMOR 2.*dg catatan berpacaran dg tujuan pertama(penyemagat dlm belajar).
@HUZNIE_TAHU
EmoticonEmoticon